Jumat, 01 Juli 2011

Sholat Jum'at di Mesjid Terapung di Laut Merah Jeddah

[Jum'at, 1 Juli 2011] Dalam perjalanan menuju Airport Jeddah, kami singgah di mesjid yang dikatakan sebagai Mesjid Terapung, tepatnya di Laut Merah Jeddah untuk melakukan sholat Jum'at. Jeddah merupakan ibu kota komersial Arab Saudi. Di sini kita akan menemukan banyak kesibukan, karena Jeddah adalah kota pelabuhan utama, baik darat maupun udara. Jeddah diambil dari bahasa Arab, yang artinya Nenek. Karena di kota ini terdapat makam Nenek seluruh umat manusia, yaitu Hawa.

Di balik kesibukannya, Jeddah memiliki sebuah masjid yang cukup terkenal, terutama di kalangan Jamaah dari Asia Tenggara. Hal ini disebabkan karena hampir semua biro perjalanan memasukkan masjid ini ke dalam lokasi yang harus dikunjungi. Nama masjid ini adalah Masjid Ar-Rahmah.

Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Terapung atau Floating Mosque. Disebut demikian karena masjid ini berada di ujung barat Laut Merah, dan dibangun tepat di atas laut dan di sisi anjungan sehingga menimbulkan kesan mengapung dalam air. Keunikan ini akan semakin terlihat apabila sedang terjadi pasang yang disertai ombak. Saat pasang, pondasi bagian bawah masjid tidak akan terlihat, jadi benar-benar terasa seolah masjid ini sedang mengapung di atas air.
Keindahan masjid ini akan mencapai puncaknya selepas subuh. Ketika lampu-lampu masjid masih berkilauan karena matahari belum terbit sepenuhnya lalu dipadukan dengan latar Laut Merah yang tenang. Masjid Ar-Rahmah sebetulnya tidak memiliki nilai historis dalam sejarah perkembangan agama Islam. Beberapa berita dari mulut ke mulut mengatakan bahwa seorang penduduk setempat yang merupakan seorang janda kaya dan tidak diketahui namanya, mewakafkan sebagian hartanya untuk pembangunan masjid ini setelah suaminya wafat. Jadi kunjungan pada jemaah ini memang murni karena ketertarikan mereka terhadap keunikan masjid ini. 

Apalagi di sepanjang perjalanan menuju masjid, sudah banyak dibangun kawasan hijau dan pusat rekreasi serta wisata belanja. Jadi rasanya cukup menyenangkan beristirahat sebentar di tempat ini sambil menikmati keindahan Laut Merah.
Dengan perpaduan arsitektur Arab dan modern, masjid yang memiliki luas 20x30 meter ini memiliki desain interior yang cukup menawan. Tembok yang dipenuhi dengan kaligrafi dan ornamen-ornamen khas Arab, menambah kesan megah masjid. Masjid terapung biasa digunakan untuk shalat Jum’at dan shalat fardhu, akan tetapi, pagar akan digembok selepas Isya.

0 komentar :

Posting Komentar